Presipitasi

SIKLUS HIDROLOGI

PRESIPITASI

A. Pengertian

  Presipitasi adalah curahan atau turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dan laut dalam bentuk yang berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah hujan serta salju di daerah beriklim sedang. Menurut Asdak (1995), Presipitasi merupakan peristiwa klimatik bersifat alamiah, yaitu perubahan perubahan bentuk dari uap air di atmosfer menjadi tetesan air cair. Proses ini terjadi ketika uap air di udara mengalami pendinginan, biasanya karena udara naik ketempat yang lebih tinggi di atmosfer dan suhunya menurun. Saat udara mendingin, uap air mencapai titik jenuh dan berubah menjadi tetesan air atau es, membentuk awan.

B. Proses Presipitasi


Sumber: https://www.osnipa.com/uap-air-yang-berasal-dari-daratan-dan-lautan-merupakan-bagian-dari-tahap-siklus-air-yang-disebut/

Proses Presipitasi dimulai dari:

1. Terjadinya penguapan air di permukaan bumi yang kemudian membentuk uap atau titik-titik air jenuh di atmosfer.

2. Uap air tersebut kemudian mengalami kondensasi seiring dengan peningkatan ketinggian terjadi penurunan suhu membentuk butiran-butiran air yang berkumpul menjadi awan.

3. Saat butiran atau titik-titik air diawan semakin banyak dan berat, gaya gravitasi menarik butiran-butiran tersebut turun ke permukaan bumi dalam bentuk presipitasi seperti hujan, hujan es, ataupun salju.

3. Tipe-Tipe Hujan

1. Klasifikasi Genetik

a. Hujan Frontal
  Terjadinya pertemuan dua massa udara (massa udara hangat dan massa udara basah) pada titik pertemuan front, yang dimana massa udara hangat terdorong keatas mendingin saat naik, dan kemudian uap air didalamnya mengembun menjadi tetesan air yang membentuk awan lalu menghasilkan hujan.
Sumber: https://www.bbc.co.uk/staticarchive

b. Hujan Orografis

  Hujan yang terjadi di daerah pegunungan yang dimana aliran udara samudera lewat di atas permukaan tanah dan dibelokkan ke atas oleh gunung-gunung di pantai. ketika massa udara bergerak ke atas mengikuti bentangan lahan pegunungan sampai terjadi proses kondensasi, yang kemudian membentuk awan dan terjadilah hujan.

Sumber: https://www.bbc.co.uk/staticarchive

c. Hujan Konvektiv

  Terjadi apabila udara panas oleh pemanasan permukaan, naik dan mendingin untuk membentuk awan dan setelah itu terjadi hujan yang berlangsung singkat namun intensitasnya sangat tinggi.

Sumber: https://www.bbc.co.uk/staticarchive

2. Klasifikasi Bentuk

a. Hujan Vertikal

  Hujan yang menggambarkan jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dengan arah hampir tegak lurus tanpa pengaruh angin horizontal.

b. Hujan Horizontal

  Hujan yang menggambarkan jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dengan arah yang tidak sepenuhnya vertikal, melainkan cenderung menyamping atau mendatar, hal ini terjadi karena pengaruh angin yang kuat atau kondisi cuaca tertentu.


C. Faktor Utama Mekanisme Berlangsungnya Hujan

1. Kenaikan massa uap air ke tempat yang lebih tinggi sampai saatnya atmosfer menjadi jenuh.

2. Terjadi kondensasi atas partikel-partikel uap air di atmosfer

3. Partikel-partikel uap air tersebut bertambah besar sejalan dengan waktu untuk kemudian jatuh ke bumi dan permukaan laut sebagai hujan karena gaya gravitasi.

4. Hujan juga dapat terjadi akibat pertemuan antar dua massa udara basah dan panas.


  Presipitasi bagian penting dari siklus hidrologi di mana uap air di atmosfer mengalami kondensasi dan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan, hujan es, ataupun salju dengan berbagai faktor mekanismenya.Terdapat juga berbagai tipe hujan berdasarkan proses terbentuknya seperti hujan frontal, orografis, dan konvektif. Hujan juga dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi hujan vertikal dan horizontal. Proses presipitasi ini merupakan komponen vital dalam siklus hidrologi yang menjaga keberlangsungan sumber daya air di bumi.


Link Youtube Presipitasi






Komentar